Makalah Nasden
MAKALAH
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“PARTAI NasDen”
GURU
PEMBIMBING :
Yakub
Ishak, SE
Disusun oleh :
Nama
Siswa : Kiki Firmansyah
Kelas : XII Akuntansi 2
Kompetensi
Keahlian : Akuntansi
No.Hp :
085382362982
E-mail :
firmansiburukrupa@yahoo.co.id
|
SMK PGRI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa
ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan
makalah “PARTAI NasDen”
yang insyaallah tepat pada waktunya.
Kemudian agar yang membaca makalah yang saya buat secara individu ini
mengetahui dan memahami mengenai partai politik terutama partai NasDen sesuai dengan yang kami ketik
dalam makalah ini.
Saya memahami bahwa
makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
itu saya meminta kritik dan sarannya agar makalah ini menjadi lebih sempurna
separti apa saya inginkan.
Akhirul kata,saya ucapkan
terimakasih,
Jambi, 22 Februari 2014
Penyusun
Kiki Firmansyah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .2
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. . . . . . . . .3
Bab 1 Pendahuluan
1.
Latar belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.
Tujuan penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..5
3.
Metode penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
a. Jenis penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
b. Sumber dan teknik data. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
c. Teknik pengumpulan data. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
a) Observasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .6
b) Wawancara. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
c) Sumber lain-lain. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
Bab 2 Pembahasan
A. Partai NasDen. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
B. Sejarah partai NasDen. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
C. Lambang partai NasDen. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
D. Visi misi partai. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.10
E. Susunan pengurus. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
Bab 3 Penutup
1. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
13
2. Kritik dan saran. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
13
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Politik adalah proses pembentukan
dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara
lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara. Pengertian
ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda
mengenai hakikat politik
yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan
bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa
Yunani τα πολιτικά (politika - yang berhubungan
dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites -
warga negara) dan πόλις (polis - negara kota). Secara
etimologi kata “politik” masih berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata
“politis” berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata “politisi”
berarti orang-orang yang menekuni hal politik. Politik adalah seni dan ilmu
untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping
itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
- politik
adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles)
- politik
adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
- politik
merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat
- politik
adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Perilaku politik atau (Inggris:Politic
Behaviour)adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna
memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok
diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan
perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku politik contohnya adalah:
- Melakukan
pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin
- Mengikuti dan berhak menjadi
insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol , mengikuti
ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya masyarakat
- Ikut serta
dalam pesta politik
- Ikut
mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas
- Berhak
untuk menjadi pimpinan politik
- Berkewajiban
untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan
perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar
dan perundangan hukum yang berlaku
Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah
subsistem dari sistem sosial. Perspektif
atau pendekatan sistem melihat
keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif
terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di antara
elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa
dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang
ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau
institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara
sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan
partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu
sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat
sebagai kebudayaan politik,
lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.
Model sistem politik yang paling sederhana akan
menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui
proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini masukan
biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh
sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh
pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam
perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk
menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Namun dengan mengingat Machiavelli maka
tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari kemampuannya untuk
mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan
antara sistem politik yang demokratis dan
sistem politik yang otoriter.
2. Tujuan penelitian
Banyaknya partai politik yang ada di indonesia menandakan
majunya ormas-ormas yang berkembang di setiap daerah. Dalam makalah ini saya
hanya akan membahas partai NasDen. Yang merupakan partai baru. Tujuan dari
pembahasan partai NasDen agar kita semua mengetahui apa visi dan misi, siapa
pengurus partai ini dan hal-hal lainnya yang kita bersama belum mengetahuinya.
3.
Metode penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penuyusunan makalah ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu menurut
Kriyantono (2006:69). Penelitian yang berusaha menggambarkan atau melukiskan
obyek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan, yakni data mengenai
bentuk-bentuk strategi komunikasi politik yakni dengan mendeskripsikan dan
memaparkan strategi komunikasi politik yang dilakukan partai Nasdem dalam
mencitrakan diri sebagai partai baru.
b.
Sumber
dan jenis data
Menurut Moleong, (2000:90) “Informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang
penelitian”. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
1.
Data
Primer : Penulis peroleh dari nara sumber atau informan dengan cara melakukan
tanya jawab atau wawancara secara langsung dan mendalam dengan narasumber dari
pihak partai Nasdem yang dipandu melalui pedoman wawancara sesui dengan fokus
penelitian yang penulis teliti.
2.
Data
Sekunder : Penulis memperoleh melelui sumber-sumber tidak langsung berupa
buku-buku, majalah, Koran dan siaran televisi. Selain itu diperoleh dari
profile Ormas Nasional Demokrat dan Partai Nasdem.
c.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya menggunakan
observasi dan wawancara, juga tidak diabaikan menggunakan sumber-sumber nonmanusia
seperti dokumen dan catatan.
1.
Studi
Kepustakaan (Library Research), yaitu
penelitian kepustakaan, dimana di dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan
data dari literatur dan mempelajari buku-buku petunjuk teknis serta teori-teori
yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian skripsi ini.
2.
Studi
Lapangan (Field Work Research), yaitu
penelitian langsung kelapangan dengan cara:
a)
Observasi
Menurut Subagyo (dalam Soemirat, 2004:63), observasi adalah
pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial
dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dijadikan pencatatan. Dalam
penelitian ini observasi atau pengamatan dilakukan di kantor dewan pimpinan
wilayah partai Nasdem di samarinda.
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti
untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya,
dan biasanya peneliti dapat sebagai partisaipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa
yang sedang diteliti (Ruslan,2004:221).
Dalam penelitian ini observasi atau pengamatan dilakukan secara
langsung di kantor secretariat partai Nasdem di Samarinda, pengamatan dilakukan
guna memperoleh data strategi komunikasi yang dilakukan partai Nasdem dalam
membentuk citra sebagai partai baru.
b)
Wawancara
Wawancara, adalah proses memperoleh
keterangan/informasi dengan cara tanya jawab antara perwawancara dengan yang
diwawancarai (informan). Peneliti menggunakan in depth interview (wawancara mendalam), yang mana menurut
Kriyantoro (2006:98) adalah suatu cara langsung bertatap muka dengan informan
agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
c)
Sumber
Lain-lain
Sumber yang merupakan pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subyek penelitian.
Sumber itu berupa dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak
hanya dokumen resmi bisa juga melalui internet.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Partai NasDen
Partai NasDem adalah partai baru yang secara resmi lolos verifikasi
oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang
nantinya akan ikut bertarung dalam pemilu 2014. Partai NasDem sendiri
dideklarasikan kelahirannya pada tanggal 26 Juli 2011 di Hotel Mercure, Ancol,
Jakarta Utara. Deklarasi Partai NasDem hanyalah salah satu tahapan dari satu rangkaian proses panjang
perjalanan partai. Guna mendapatkan
status resmi sebagai Partai Politik yang berhak mengikuti rangkaian proses
pemilu pada tahun 2014, Partai NasDem didaftarkan ke Kemeterian Hukum dan
Hak-hak Asasi Manusia pada bulan Maret 2011 Kelahiran Partai NasDem tidak bisa
lepas dari visi dan misi utama yaitu menggalang Gerakan Perubahan Restorasi
Indonesia (http://nasdemnunu-
kan.blogspot.com/2013/05/sejarah-partai-nasdem.html). (Diakses pada tanggal 2 Juli 2013 Pkl 14:15 Wita),
Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai
NasDem. Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan
menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual
tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat verifikasi faktual
di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:
1.
Memiliki
kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris Jenderal.
2.
Memiliki lebih
dari 30% anggota perempuan.
3.
Memiliki kantor
yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.
B.
Sejarah Partai
NasDen
KONGRES I Partai NasDem yang digelar pada 25-26 Januari
2013 di Jakarta menjadi tonggak sejarah perjalanan Partai NasDem. Berbagai
keputusan penting dikeluarkan dalam kongres ini. Satu di antaranya ialah
memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan
Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018. Ibarat perahu, layar
telah terkembang, lengkap dengan nakhoda dan awak kapal.
Keputusan tersebut diambil pada sidang pleno
pertama tanggal 25 Januari 2013 sekitar pukul 23.00 WIB. Seluruh 33 Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi
sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi Hukum, dan Petani
NasDem), bersatu suara memercayakan Surya Paloh menjadi nakhoda Partai NasDem
selama lima tahun.
Kongres juga memberi mandat penuh kepada Surya
Paloh untuk menyusun kepengurusan dan perangkat partai. Amanah kongres ini
harus selesai selambat-lambatnya 14 hari sejak Surya Paloh terpilih secara
aklamasi sebagai Ketua Umum.
Bukan cuma itu, Kongres juga memberi mandat
penuh kepada Dewan Pimpinan Pusat di bawah kepemimpinan Surya Paloh untuk
menetapkan strategi dan kebijakan guna memenangi Pemilihan Umum Legislatif
2014.
Mengapa Kongres memberikan mandat penting itu
kepada Surya Paloh? Pasalnya, Pemilu 2014 sudah di depan mata. Oleh sebab itu,
Kongres memandang, rekrutmen calon anggota legislatif (caleg) merupakan bagian
penting dan strategis dalam upaya memenangi Pemilu 2014.
Kongres I Partai NasDem saat itu diikuti 66
orang yang mewakili 33 DPW, 994 orang mewakili 497 DPD, 9 orang mewakili
Majelis Tinggi, dan 2 orang anggota Dewan Pakar. Selain peserta yang memiliki
hak suara, Kongres juga dihadiri 800 orang peninjau yang datang dari seluruh
penjuru Indonesia.
Dalam pidatonya setelah terpilih menjadi ketua
umum, Surya Paloh antara lain menjelaskan, jabatan ketua umum bukanlah kredit
poin. Pasalnya, Surya Paloh-lah yang mendirikan Partai NasDem dan sempat
menjadi Ketua Majelis Tingggi Partai NasDem, sejak partai ini didaftarkan ke Kementerian
Hukum dan HAM. Sebelum Surya Paloh terpilih secara resmi menjadi ketua umum
Partai NasDem, adalah Patrice Rio Capella yang dipercaya sebagai ketua umum.
Kongres I Partai NasDem 25-26 Januari 2013
disebut Surya Paloh sebagai tonggak sejarah partai ini dalam melakukan gerak
dan langkah ke depan untuk melakukan perubahan melalui gerakan Restorasi
Indonesia.
Partai ini, demikian Surya Paloh, harus mampu
memberi catatan dengan tinta emas dalam lembaran perjalanan partai-partai
politik di Indonesia. Meskipun baru, Partai NasDem telah membuat prestasi yang
luar biasa. Prestasi luar biasa yang dimaksudkan Surya Paloh adalah partai ini
telah memiliki visi dan misi yang konkret (Restorasi Indonesia), sementara itu
orang-orang yang ada di dalamnya memiliki kemampuan yang luar biasa, baik
prestasi, maupun militansinya dalam melakukan gerakan perubahan.
Surya Paloh lalu menunjuk Rio Capella yang
berhasil memimpin partai hingga menggelar kongres partai yang pertama pada
25-26 Januari 2013. Jika kemudian Rio Capella menyerahkan kepemimpinan partai
periode berikutnya kepada Surya Paloh, “Amanah kongres ini merupakan
kepercayaan yang harus saya pertanggungjawabkan,” kata Surya Paloh.
Prakongres I: Deklarasi Partai NasDem
Partai NasDem sendiri dideklarasikan kelahirannya pada tanggal 26 Juli 2011 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Deklarasi Partai NasDem hanyalah salah satu tahapan dari satu rangkaian proses panjang perjalanan partai ini.
Guna mendapatkan status resmi sebagai badan
hukum, Partai NasDem didaftarkan ke Kemeterian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia
pada bulan Maret 2011.
Kelahiran Partai NasDem tidak bisa dipisahkan
lepas dari visi dan misi utama organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional
Demokrat, yaitu menggalang Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.
Lolos
Verifikasi Administrasi
Setelah resmi
menjadi partai, NasDem terus berupaya memenuhi persyaratan sebagaimana telah
diatur dalam undang-undang untuk menjadi partai peserta pemilu.
Bersama dengan 46 parpol yang mengajukan diri
ikut Pemilu 2014, Partai NasDem mengajukan berkas administrasi kepartaian ke
Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada verifikasi awal terdapat 34 parpol yang lolos
dari total 46 parpol yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2014 di KPU. Satu di
antaranya yang lolos verifikasi administrasi adalah Partai NasDem.
Setelah melakukan verifikasi administrasi atas
34 parpol yang berniat ikut Pemilu 2014, KPU pada hari Minggu 28 Oktober 2012
malam, akhirnya mengumumkan hasil verifikasi administrasi. KPU menyatakan ada
16 partai yang lolos maju ke tahap verifikasi faktual dan 18 partai gugur.
Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan
satu-satunya partai baru yang lolos tahap verifikasi administrasi adalah Partai
NasDem. Bagi Partai NasDem seperti diungkapkan Ketua Umum NasDem (ketika itu)
Patrice Rio Capella, apa yang diumumkan KPU bukan suatu kejutan. Pasalnya,
"Partai NasDem memang sudah siap. Kami juga siap bersaing dengan partai
parlemen dalam Pemilu 2014 nanti," katanya.
Dari 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi
administrasi, KPU menilai Partai NasDem lolos verifikasi administrasi dengan
kualifikasi terbaik. Parpol yang lolos verifikasi administrasi, berhak
mengikuti verifikasi faktual. Verifikasi faktual adalah tahap verifikasi
langsung KPU ke lapangan untuk mengecek infrastruktur parpol di setiap daerah
disesuaikan dengan hasil verifikasi administrasi.
Lolos Verifikasi Faktual
Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai NasDem. Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:
Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai NasDem. Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:
1.
Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara,
dan Sekretaris Jenderal.
2.
Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan.
3.
Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir
Pemilu 2014.
Partai NasDem adalah satu-satunya partai baru
yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Itu berarti Partai NasDem berhak
mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada 2014.
Keputusan KPU meloloskan Partai NasDem
merupakan hasil dari
Nomor Urut 1 rapat pleno terbuka yang digelar di Gedung KPU
Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2013. Rapat pleno dihadiri
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan KPU tingkat provinsi se-Indonesia,
dan pemantau Pemilu.
Bahkan kemudian, Partai NasDem membuat sejarah mendapatkan nomor urut 1 sebagai peserta Pemilu 2014.
Bahkan kemudian, Partai NasDem membuat sejarah mendapatkan nomor urut 1 sebagai peserta Pemilu 2014.
Dengan telah ditetapkannya nomor urut partai
peserta Pemilu 2014, maka Partai NasDem yang bernomor urut 1 siap mengikuti
Pemilu 2014 untuk satu tekad mewujudkan gerakan perubahan melalui Restorasi
Indonesia.
C.
Lambang Partai NasDem
Gambar
4.1.3.1 Lambang partai NasDem
Arti gambar sebagai berikut: Lingkaran biru bermakna kemerdekaan
berfikir, gagasan-gagasan baru, kecepatan mengambil keputusan keputusan, ketepatan bertindak, keberanian,
kewaspadaan, kepercayaan diri, dan keteguhan hati dalam berjuang.
Dua siluet berwarna oranye bermakna gotong royong, harmonisasi
antara moderenitas dan kearifan lokal, menjunjung tinggi kesejahteraan,
mengusung percepatan ekonomi dan keadilan distribusi pada saat yang sama. Warna
oranye melambangkan kemakmuran, seperti warna padi yang siap panen, melambangkan
gagasan yang selalu segar dan siap diimplementasikan.
Penggunaan
Lambang partai digunakan pada atribut-atribut partai yang ketentuan
penggunaannya akan diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai. (BAB I
Pasal 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Partai).
D.
Visi misi NasDen
·
Visi
Mengembalikan tujuan bernegara yang termaktub dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, yakni Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.
Mengembalikan tujuan bernegara yang termaktub dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, yakni Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.
·
Misi
Menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan Gerakan Perubahan melalui Restorasi Indonesia.
Menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan Gerakan Perubahan melalui Restorasi Indonesia.
·
Restorasi Indonesia adalah gerakan
memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada
cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia.
Visi dan misi
di atas disusun berdasarkan Manifesto Partai NasDem saat pendeklarasian partai
ini pada 26 Juli 2011. Isi lengkap Manifesto Partai NasDem adalah
sebagai berikut:
“Negara
diadakan untuk menjalankan mandat yang tertuang dalam konstitusi Undang Undang
Dasar 1945. Mandat untuk menjadikan manusia Indonesa yang adil, makmur, dan
sejahtera, merdeka sebagai negara, merdeka sebagai rakyat.
Merdeka yang
kami maksud berarti kebutuhan rakyat terpenuhi, tidak hanya berhenti sebagai
jargon-jargon politik, indah didengar, namun tidak pernah mewujud. Di sinilah
Negara Indonesia yang merdeka, memiliki kewajiban untuk menjamin terpenuhi hak
dan kebutuhan rakyatnya, termasuk melindungi jika hak-hak itu dilanggar.
Kita patut
berbangga dan bersyukur karena reformasi telah mengeluarkan kita dari kubangan
kediktatoran. Namun, pada saat yang sama, reformasi juga tidak menawarkan arah
yang jelas ke mana bangsa ini akan menuju. Demokrasi terjebak dalam
prosedur-prosedur yang tidak berkontribusi langsung pada kesejahteraan rakyat.
Demokrasi
berjalan tanpa bimbingan. Ideologi politik tanpa program politik yang konsisten
dan pada akhirnya menjauhkan negara dari mandat konstiusionalnya.
Kami menolak
demokrasi yang sekadar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan
kesejahteraan umum. Kami menolak demokrasi yang hanya melahirkan rutinitas
sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak
diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi kepada publik. Kami menolak
negara yang meninggalkan perannya dalam pemenuhan hak warga negara.
Kami
mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang yang menjadi tempat
persandingan keberagaman dan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi
dengan persamaan dan kebebasan dengan kesejahteraan.
Kami
mencita-citakan demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil
untuk merebut satu masa depan yang gemilang dengan keringat dan tangan sendiri.
Kami berdiri atas nama gagasan sosial demokrasi yang mengedepankan kehadiran
negara dalam pemenuhan hak-hak warga negara. Kami berdiri untuk membangun
politik warga negara, keberagaman sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Partai NasDem
berdiri untuk merestorasi cita-cita Republik Indonesia. Kami mengusung mandat
konstitusi untuk membangun satu negara kesejahteraan berdasarkan prinsip
demokrasi ekonomi, negara hukum yang menjujung tinggi hak-hak asasi manusia,
dan negara yang mengakui keberagaman sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Partai NasDem
lahir sebagai keharusan sejarah. Kami lahir dari pergulatan pemikiran para
pendiri bangsa dan lahir sebagai jawaban atas kekosongan politik gagasan
pascareformasi. Kami berdiri tegak dengan semangat kebangsaan yang kuat, untuk
mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan berdaulat melalui Gerakan
Perubahan Restorasi Indonesia.
Partai NasDem
adalah perwujudan dari nasionalisme kebangsaan, kedaulatan nasional yang
bertumpu pada masyarakat yang sejahtera, kekuatan yang demokratik seluruh
komponen bangsa, kemandirian ekonomi, dan negara bangsa yang memiliki martabat
dalam pergaulan internasional.
Kami
persembahkan Partai NasDem untuk seluruh rakyat Indonesia, untuk bangsa dan
tanah air yang kami cintai hingga akhir hayat."
E. Susunan Pengurus NasDen
MANDAT Kongres pertama yang dilaksanakan Ketua
Umum Partai NasDem Surya Paloh adalah menyusun kepengurusan partai.
Menepati deadline yang ditetapkan Kongres (dalam tempo 14 hari), pada
hari Jumat 8 Februari 2013, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh
mengumumkan sekaligus mengukuhkan personalia pengurus Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) periode 2013-2018 di kantor DPP Partai NasDem, Jl RP Soeroso (Jl
Gondangdia Lama 46), Jakarta Pusat.
"Atas seizin Tuhan Yang Maha Esa pada hari
ini, Jumat, 8 Februari 2013, saya selaku Ketua Umum Partai NasDem mengukuhkan
saudara-saudara sekalian sebagai anggota dewan pertimbangan, dewan pakar DPP,
dan dewan pimpinan pusat serta mahkamah partai untuk masa periode 2013 hingga
2018," kata Surya Paloh.
Kepengurusan lengkap Dewan Pimpinan Partai
(DPP) NasDem dibentuk berdasarkan Surat Keputusan DPP Partai NasDem Nomor:
SKEP-001/DP-NasDem/II/2013 yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai NasDem
Surya Paloh di Jakarta, tanggal 12 Februari 2013. Susunan lengkapnya adalah
sebagai berikut:
Ketua Umum
|
: Surya Paloh
|
1. Ketua
Bidang Pemilihan Umum
|
: Ferry
Mursyidan Baldan
|
2. Ketua
Bidang Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi
|
: Sugeng
Suparwoto
|
3. Ketua
Bidang Media & Komunikasi Publik
|
: Sri Sajekti
Sudjunadi
|
4. Ketua
Bidang Pendidikan Politik & Kebudayaan
|
: Dr
Silverius Sonny Y Soeharso
|
5. Ketua
Bidang Politik dan Pemerintahan
|
: Akbar
Faizal
|
6. Ketua
Bidang Hukum, Advokasi & HAM
|
: Taufik
Basari, SH, MA
|
7. Ketua
Bidang Otonomi Daerah
|
: Dr Ir Siti
Nurbaya Bakar, M.Sc
|
8. Ketua
Bidang Pertanian & Maritim
|
: Victor
Laiskodat, SH, MH
|
9. Ketua
Bidang Pertahanan & Keamanan
|
: Laksamana
(Purn)Tedjo Edhy,SH
|
10. Ketua
Bidang Energi, SDA & Lingkungan Hidup
|
: Dr Kurtubi
|
11. Ketua
Bidang Agama & Masyarakat Adat
|
: Hasan
Aminudin
|
12. Ketua
Bidang Hubungan Luar Negeri
|
:
Enggartiasto Lukita
|
13. Ketua
Bidang Ekonomi & Monoter
|
: Dr Anthony
Budiawan
|
14. Ketua
Bidang Kesehatan, Perempuan & Anak
|
: Irma
Chaniago
|
15. Ketua
Bidang Industri, Perdagangan & Tenaga Kerja
|
: Zulfan
Lindan
|
16. Ketua
Bidang Olahraga, Pemuda & Mahasiswa
|
: Martin
Manurung,SE.MA
|
Sekretaris
Jenderal
|
: Patrice Rio
Capella
|
1. Wasekjen
Bid Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi
|
: Willy
Aditya, S.Fil, MDM
|
2. Wasekjen
Bidang Internal & Kesekretariatan
|
: Dra NiningIndra
Shaleh, MSi
|
3. Wasekjen
Bidang Rencana Penelitian Pemgembangan
|
:
DedyRamanta, SH
|
4. Wasekjen
Bidang Eksternal
|
: Siar
Anggretta Siagian, MA
|
Bendahara
Umum
|
: Frankie
Turtan
|
1. Wakil
Bendahara Bidang Penggalangan Dana
|
: Guntur
Santosa
|
2. Wakil
Bendahara Bidang Pengelolaan Aset
|
:
JoiceTriatman
|
BAB 3
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Partai NasDem sebagai partai baru yang hadir didalam perpolitikan
Indonesia yang secara resmi lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
dan Kementerian Hukum dan HAM, yang berarti Partai NasDem berhak ikut dalam
Pemilu 2014. Latar belakang kelahiran partai Nasdem yang diawali dengan proses
pembentukan ormas Nasional Demokrat. Ormas Nasional Demokrat
merupakan sebuah jawaban dari kejenuhan dari para pendiri Nasional Demokrat
melihat situasi yang dipertontonkan oleh partai politik di senayan. Ada kasus
korupsi, ada segala macam pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
para elit-elit politik, sehinga para pendiri Nasional Demokrat melihat bahwa
parpol-parpol yang ada sudah tidak lagi dijalur yang benar. Namun mereka (para
pendiri Nasional Demokrat) tidak
memandang bahwa parpol yang tidak sesuai dengan ideologinya bukan berarti semua
kadernya ikut tidak benar, masih banyak kader-kader dari parpol-parpol yang ada
memperjuangkan dan tetap pada jalur idiologi partai. Oleh sebab itu mereka
(para pendiri Nasional Demokrat)
menginventarisir nama-nama tokoh politik, tokoh LSM, Akademisi, Agamawan
dan kemudian tokoh perempuan yang masih punya concern terhadap kepentingan
bangsa secara keseluruhan tidak atas kepentingan satu kelompok atau kepentingan
individu tertentu jadi terbentuklah Ormas Nasional Demokrat.
Walau
pun baru partai ini bisa menjadi saingan yang berat buat partai lain yang di
ketua oleh surya paloh. Yang memiliki visi dan misi ampir sama dengan
partai-partai lainnya. Sama-sama ingin memperbaiki indonesia agar tetap selalu
menjadi macan ASEAN.
2.
Kritik dan saran
Dengan makin banyak partai politik yang bersaing. Diharapkan agar
masyarakat bisa memilih partai mana yang terbaik untuk memimpin Indonesia di
masa ini dan masa yang akan datang.
Comments
Post a Comment