Makalah Nasden

MAKALAH
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“PARTAI NasDen”

GURU PEMBIMBING :
Yakub Ishak, SE



 

















Disusun oleh :

Nama Siswa                   : Kiki Firmansyah
Kelas                               : XII Akuntansi 2
Kompetensi Keahlian             : Akuntansi
No.Hp                              : 085382362982
E-mail                              : firmansiburukrupa@yahoo.co.id
 












SMK PGRI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2013/2014

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan makalah  “PARTAI NasDen” yang insyaallah tepat pada waktunya.
Kemudian agar yang membaca makalah yang saya  buat secara individu ini mengetahui dan memahami mengenai partai politik terutama partai NasDen sesuai dengan yang kami ketik dalam makalah ini.
     Saya memahami bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka itu saya meminta kritik dan sarannya agar makalah ini menjadi lebih sempurna separti apa saya inginkan.
     Akhirul kata,saya ucapkan terimakasih,

Jambi, 22 Februari 2014
Penyusun



                                                                                            Kiki Firmansyah










DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . .2
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .3
Bab 1 Pendahuluan
1.      Latar belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.      Tujuan penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..5
3.      Metode penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
a.       Jenis penelitian . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
b.      Sumber dan teknik data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
c.       Teknik pengumpulan data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .5
a)      Observasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .  . . . . . . .6
b)      Wawancara. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
c)      Sumber lain-lain. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

Bab 2 Pembahasan
A.    Partai NasDen. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  7
B.     Sejarah partai NasDen. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
C.     Lambang partai NasDen. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
D.    Visi misi partai. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10
E.     Susunan pengurus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11

Bab 3 Penutup
1.      Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
2.      Kritik dan saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13





BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika - yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites - warga negara) dan πόλις (polis - negara kota). Secara etimologi kata “politik” masih berhubungan dengan polisikebijakan. Kata “politis” berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata “politisi” berarti orang-orang yang menekuni hal politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
  • politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
  • politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
  • politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
  • politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Perilaku politik atau (Inggris:Politic Behaviour)adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku politik contohnya adalah:
  • Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin
  • Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol , mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya masyarakat
  • Ikut serta dalam pesta politik
  • Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas
  • Berhak untuk menjadi pimpinan politik
  • Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku
Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.
Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Namun dengan mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.
2.      Tujuan penelitian
Banyaknya partai politik yang ada di indonesia menandakan majunya ormas-ormas yang berkembang di setiap daerah. Dalam makalah ini saya hanya akan membahas partai NasDen. Yang merupakan partai baru. Tujuan dari pembahasan partai NasDen agar kita semua mengetahui apa visi dan misi, siapa pengurus partai ini dan hal-hal lainnya yang kita bersama belum mengetahuinya.

3.      Metode penelitian
a.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penuyusunan makalah ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu menurut Kriyantono (2006:69). Penelitian yang berusaha menggambarkan atau melukiskan obyek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan, yakni data mengenai bentuk-bentuk strategi komunikasi politik yakni dengan mendeskripsikan dan memaparkan strategi komunikasi politik yang dilakukan partai Nasdem dalam mencitrakan diri sebagai partai baru.

b.      Sumber dan jenis data
Menurut Moleong, (2000:90) “Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian”. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
1.        Data Primer : Penulis peroleh dari nara sumber atau informan dengan cara melakukan tanya jawab atau wawancara secara langsung dan mendalam dengan narasumber dari pihak partai Nasdem yang dipandu melalui pedoman wawancara sesui dengan fokus penelitian yang penulis teliti.
2.        Data Sekunder : Penulis memperoleh melelui sumber-sumber tidak langsung berupa buku-buku, majalah, Koran dan siaran televisi. Selain itu diperoleh dari profile Ormas Nasional Demokrat dan Partai Nasdem.

c.       Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data lazimnya menggunakan observasi dan wawancara, juga tidak diabaikan menggunakan sumber-sumber nonmanusia seperti dokumen dan catatan.
1.        Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian kepustakaan, dimana di dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari literatur dan mempelajari buku-buku petunjuk teknis serta teori-teori yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian skripsi ini.
2.        Studi Lapangan (Field Work Research), yaitu penelitian langsung kelapangan dengan cara:
a)      Observasi
Menurut Subagyo (dalam Soemirat, 2004:63), observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dijadikan pencatatan. Dalam penelitian ini observasi atau pengamatan dilakukan di kantor dewan pimpinan wilayah partai Nasdem di samarinda.
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisaipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang diteliti (Ruslan,2004:221).
Dalam penelitian ini observasi atau pengamatan dilakukan secara langsung di kantor secretariat partai Nasdem di Samarinda, pengamatan dilakukan guna memperoleh data strategi komunikasi yang dilakukan partai Nasdem dalam membentuk citra sebagai partai baru.
b)      Wawancara
Wawancara, adalah proses memperoleh keterangan/informasi dengan cara tanya jawab antara perwawancara dengan yang diwawancarai (informan). Peneliti menggunakan in depth interview (wawancara mendalam), yang mana menurut Kriyantoro (2006:98) adalah suatu cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
c)      Sumber Lain-lain
Sumber yang merupakan pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada  subyek penelitian. Sumber itu berupa dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi bisa juga melalui internet.



BAB 2
PEMBAHASAN

A.        Partai NasDen
Partai NasDem adalah partai baru yang secara resmi lolos verifikasi oleh Komisi  Pemilihan Umum (KPU) yang nantinya akan ikut bertarung dalam pemilu 2014. Partai NasDem sendiri dideklarasikan kelahirannya pada tanggal 26 Juli 2011 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Deklarasi Partai NasDem hanyalah salah satu  tahapan dari satu rangkaian proses panjang perjalanan  partai. Guna mendapatkan status resmi sebagai Partai Politik yang berhak mengikuti rangkaian proses pemilu pada tahun 2014, Partai NasDem didaftarkan ke Kemeterian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia pada bulan Maret 2011 Kelahiran Partai NasDem tidak bisa lepas dari visi dan misi utama yaitu menggalang Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia (http://nasdemnunu-
kan.blogspot.com/2013/05/sejarah-partai-nasdem.html). (Diakses pada tanggal 2 Juli 2013 Pkl 14:15 Wita),
Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai NasDem. Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:
1.      Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris Jenderal.
2.      Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan.
3.      Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.

B.     Sejarah Partai NasDen
KONGRES I Partai NasDem yang digelar pada 25-26 Januari 2013 di Jakarta menjadi tonggak sejarah perjalanan Partai NasDem. Berbagai keputusan penting dikeluarkan dalam kongres ini. Satu di antaranya ialah memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018. Ibarat perahu, layar telah terkembang, lengkap dengan nakhoda dan awak kapal.
Keputusan tersebut diambil pada sidang pleno pertama tanggal 25 Januari 2013 sekitar pukul 23.00 WIB. Seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi Hukum, dan Petani NasDem), bersatu suara memercayakan Surya Paloh menjadi nakhoda Partai NasDem selama lima tahun.
Kongres juga memberi mandat penuh kepada Surya Paloh untuk menyusun kepengurusan dan perangkat partai. Amanah kongres ini harus selesai selambat-lambatnya 14 hari sejak Surya Paloh terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum.
Bukan cuma itu, Kongres juga memberi mandat penuh kepada Dewan Pimpinan Pusat di bawah kepemimpinan Surya Paloh untuk menetapkan strategi dan kebijakan guna memenangi Pemilihan Umum Legislatif 2014.
Mengapa Kongres memberikan mandat penting itu kepada Surya Paloh? Pasalnya, Pemilu 2014 sudah di depan mata. Oleh sebab itu, Kongres memandang, rekrutmen calon anggota legislatif (caleg) merupakan bagian penting dan strategis dalam upaya memenangi Pemilu 2014.
Kongres I Partai NasDem saat itu diikuti 66 orang yang mewakili 33 DPW, 994 orang mewakili 497 DPD, 9 orang mewakili Majelis Tinggi, dan 2 orang anggota Dewan Pakar. Selain peserta yang memiliki hak suara, Kongres juga dihadiri 800 orang peninjau yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Dalam pidatonya setelah terpilih menjadi ketua umum, Surya Paloh antara lain menjelaskan, jabatan ketua umum bukanlah kredit poin. Pasalnya, Surya Paloh-lah yang mendirikan Partai NasDem dan sempat menjadi Ketua Majelis Tingggi Partai NasDem, sejak partai ini didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Sebelum Surya Paloh terpilih secara resmi menjadi ketua umum Partai NasDem, adalah Patrice Rio Capella yang dipercaya sebagai ketua umum.
Kongres I Partai NasDem 25-26 Januari 2013 disebut Surya Paloh sebagai tonggak sejarah partai ini dalam melakukan gerak dan langkah ke depan untuk melakukan perubahan melalui gerakan Restorasi Indonesia.
Partai ini, demikian Surya Paloh, harus mampu memberi catatan dengan tinta emas dalam lembaran perjalanan partai-partai politik di Indonesia. Meskipun baru, Partai NasDem telah membuat prestasi yang luar biasa. Prestasi luar biasa yang dimaksudkan Surya Paloh adalah partai ini telah memiliki visi dan misi yang konkret (Restorasi Indonesia), sementara itu orang-orang yang ada di dalamnya memiliki kemampuan yang luar biasa, baik prestasi, maupun militansinya dalam melakukan gerakan perubahan.
Surya Paloh lalu menunjuk Rio Capella yang berhasil memimpin partai hingga menggelar kongres partai yang pertama pada 25-26 Januari 2013. Jika kemudian Rio Capella menyerahkan kepemimpinan partai periode berikutnya kepada Surya Paloh, “Amanah kongres ini merupakan kepercayaan yang harus saya pertanggungjawabkan,” kata Surya Paloh.

Prakongres I: Deklarasi Partai NasDem

Partai NasDem sendiri dideklarasikan kelahirannya pada tanggal 26 Juli 2011 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Deklarasi Partai NasDem hanyalah salah satu tahapan dari satu rangkaian proses panjang perjalanan partai ini.
Guna mendapatkan status resmi sebagai badan hukum, Partai NasDem didaftarkan ke Kemeterian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia pada bulan Maret 2011.
Kelahiran Partai NasDem tidak bisa dipisahkan lepas dari visi dan misi utama organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat, yaitu menggalang Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.

Lolos Verifikasi Administrasi
Setelah resmi menjadi partai, NasDem terus berupaya memenuhi persyaratan sebagaimana telah diatur dalam undang-undang untuk menjadi partai peserta pemilu.
Bersama dengan 46 parpol yang mengajukan diri ikut Pemilu 2014, Partai NasDem mengajukan berkas administrasi kepartaian ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada verifikasi awal terdapat 34 parpol yang lolos dari total 46 parpol yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2014 di KPU. Satu di antaranya yang lolos verifikasi administrasi adalah Partai NasDem.
Setelah melakukan verifikasi administrasi atas 34 parpol yang berniat ikut Pemilu 2014, KPU pada hari Minggu 28 Oktober 2012 malam, akhirnya mengumumkan hasil verifikasi administrasi. KPU menyatakan ada 16 partai yang lolos maju ke tahap verifikasi faktual dan 18 partai gugur.
Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan satu-satunya partai baru yang lolos tahap verifikasi administrasi adalah Partai NasDem. Bagi Partai NasDem seperti diungkapkan Ketua Umum NasDem (ketika itu) Patrice Rio Capella, apa yang diumumkan KPU bukan suatu kejutan. Pasalnya, "Partai NasDem memang sudah siap. Kami juga siap bersaing dengan partai parlemen dalam Pemilu 2014 nanti," katanya.
Dari 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, KPU menilai Partai NasDem lolos verifikasi administrasi dengan kualifikasi terbaik. Parpol yang lolos verifikasi administrasi, berhak mengikuti verifikasi faktual. Verifikasi faktual adalah tahap verifikasi langsung KPU ke lapangan untuk mengecek infrastruktur parpol di setiap daerah disesuaikan dengan hasil verifikasi administrasi.
Lolos Verifikasi Faktual
Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai NasDem. Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:
1.      Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris Jenderal. 
2.      Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan.
3.      Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.
Partai NasDem adalah satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Itu berarti Partai NasDem berhak mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada 2014.
Keputusan KPU meloloskan Partai NasDem merupakan hasil dari
Nomor Urut 1 rapat pleno terbuka yang digelar di Gedung KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2013. Rapat pleno dihadiri Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan KPU tingkat provinsi se-Indonesia, dan pemantau Pemilu.
Bahkan kemudian, Partai NasDem membuat sejarah mendapatkan nomor urut 1 sebagai peserta Pemilu 2014.
Dengan telah ditetapkannya nomor urut partai peserta Pemilu 2014, maka Partai NasDem yang bernomor urut 1 siap mengikuti Pemilu 2014 untuk satu tekad mewujudkan gerakan perubahan melalui Restorasi Indonesia.
C.     Lambang Partai NasDem
Gambar 4.1.3.1 Lambang partai NasDem
Arti gambar sebagai berikut: Lingkaran biru bermakna kemerdekaan berfikir, gagasan-gagasan baru, kecepatan mengambil keputusan  keputusan, ketepatan bertindak, keberanian, kewaspadaan, kepercayaan diri, dan keteguhan hati dalam berjuang.
Dua siluet berwarna oranye bermakna gotong royong, harmonisasi antara moderenitas dan kearifan lokal, menjunjung tinggi kesejahteraan, mengusung percepatan ekonomi dan keadilan distribusi pada saat yang sama. Warna oranye melambangkan kemakmuran, seperti warna padi yang siap panen, melambangkan gagasan yang selalu segar dan siap diimplementasikan.

Penggunaan Lambang partai digunakan pada atribut-atribut partai yang ketentuan penggunaannya akan diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai. (BAB I Pasal 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Partai).

D.    Visi misi NasDen
·         Visi
Mengembalikan tujuan bernegara yang termaktub dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, yakni Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.
·         Misi
Menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan Gerakan Perubahan melalui Restorasi Indonesia. 
·         Restorasi Indonesia adalah gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Visi dan misi di atas disusun berdasarkan Manifesto Partai NasDem saat pendeklarasian partai ini pada 26 Juli 2011. Isi lengkap Manifesto Partai NasDem adalah sebagai berikut: 
“Negara diadakan untuk menjalankan mandat yang tertuang dalam konstitusi Undang Undang Dasar 1945. Mandat untuk menjadikan manusia Indonesa yang adil, makmur, dan sejahtera, merdeka sebagai negara, merdeka sebagai rakyat.
Merdeka yang kami maksud berarti kebutuhan rakyat terpenuhi, tidak hanya berhenti sebagai jargon-jargon politik, indah didengar, namun tidak pernah mewujud. Di sinilah Negara Indonesia yang merdeka, memiliki kewajiban untuk menjamin terpenuhi hak dan kebutuhan rakyatnya, termasuk melindungi jika hak-hak itu dilanggar.
Kita patut berbangga dan bersyukur karena reformasi telah mengeluarkan kita dari kubangan kediktatoran. Namun, pada saat yang sama, reformasi juga tidak menawarkan arah yang jelas ke mana bangsa ini akan menuju. Demokrasi terjebak dalam prosedur-prosedur yang tidak berkontribusi langsung pada kesejahteraan rakyat.
Demokrasi berjalan tanpa bimbingan. Ideologi politik tanpa program politik yang konsisten dan pada akhirnya menjauhkan negara dari mandat konstiusionalnya.
Kami menolak demokrasi yang sekadar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan umum. Kami menolak demokrasi yang hanya melahirkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi kepada publik. Kami menolak negara yang meninggalkan perannya dalam pemenuhan hak warga negara.
Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang yang menjadi tempat persandingan keberagaman dan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan dan kebebasan dengan kesejahteraan.
Kami mencita-citakan demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil untuk merebut satu masa depan yang gemilang dengan keringat dan tangan sendiri. Kami berdiri atas nama gagasan sosial demokrasi yang mengedepankan kehadiran negara dalam pemenuhan hak-hak warga negara. Kami berdiri untuk membangun politik warga negara, keberagaman sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Partai NasDem berdiri untuk merestorasi cita-cita Republik Indonesia. Kami mengusung mandat konstitusi untuk membangun satu negara kesejahteraan berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi, negara hukum yang menjujung tinggi hak-hak asasi manusia, dan negara yang mengakui keberagaman sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Partai NasDem lahir sebagai keharusan sejarah. Kami lahir dari pergulatan pemikiran para pendiri bangsa dan lahir sebagai jawaban atas kekosongan politik gagasan pascareformasi. Kami berdiri tegak dengan semangat kebangsaan yang kuat, untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan berdaulat melalui Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.
Partai NasDem adalah perwujudan dari nasionalisme kebangsaan, kedaulatan nasional yang bertumpu pada masyarakat yang sejahtera, kekuatan yang demokratik seluruh komponen bangsa, kemandirian ekonomi, dan negara bangsa yang memiliki martabat dalam pergaulan internasional.
Kami persembahkan Partai NasDem untuk seluruh rakyat Indonesia, untuk bangsa dan tanah air yang kami cintai hingga akhir hayat."

E. Susunan Pengurus NasDen
MANDAT Kongres pertama yang dilaksanakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh adalah menyusun kepengurusan partai. Menepati deadline yang ditetapkan Kongres (dalam tempo 14 hari), pada hari Jumat 8 Februari 2013, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengumumkan sekaligus mengukuhkan personalia pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2013-2018 di kantor DPP Partai NasDem, Jl RP Soeroso (Jl Gondangdia Lama 46), Jakarta Pusat.
"Atas seizin Tuhan Yang Maha Esa pada hari ini, Jumat, 8 Februari 2013, saya selaku Ketua Umum Partai NasDem mengukuhkan saudara-saudara sekalian sebagai anggota dewan pertimbangan, dewan pakar DPP, dan dewan pimpinan pusat serta mahkamah partai untuk masa periode 2013 hingga 2018," kata Surya Paloh.
Kepengurusan lengkap Dewan Pimpinan Partai (DPP) NasDem dibentuk berdasarkan Surat Keputusan DPP Partai NasDem Nomor: SKEP-001/DP-NasDem/II/2013 yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Jakarta, tanggal 12 Februari 2013. Susunan lengkapnya adalah sebagai berikut:
Ketua Umum
: Surya Paloh
1. Ketua Bidang Pemilihan Umum
: Ferry Mursyidan Baldan
2. Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi
: Sugeng Suparwoto
3. Ketua Bidang Media & Komunikasi Publik
: Sri Sajekti Sudjunadi
4. Ketua Bidang Pendidikan Politik & Kebudayaan
: Dr Silverius Sonny Y Soeharso
5. Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan
: Akbar Faizal
6. Ketua Bidang Hukum, Advokasi & HAM
: Taufik Basari, SH, MA
7. Ketua Bidang Otonomi Daerah
: Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, M.Sc
8. Ketua Bidang Pertanian & Maritim
: Victor Laiskodat, SH, MH
9. Ketua Bidang Pertahanan & Keamanan
: Laksamana (Purn)Tedjo Edhy,SH
10. Ketua Bidang Energi, SDA & Lingkungan Hidup
: Dr Kurtubi
11. Ketua Bidang Agama & Masyarakat Adat
: Hasan Aminudin
12. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri
: Enggartiasto Lukita
13. Ketua Bidang Ekonomi & Monoter
: Dr Anthony Budiawan
14. Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan & Anak
: Irma Chaniago
15. Ketua Bidang Industri, Perdagangan & Tenaga Kerja
: Zulfan Lindan
16. Ketua Bidang Olahraga, Pemuda & Mahasiswa
: Martin Manurung,SE.MA


Sekretaris Jenderal
: Patrice Rio Capella
1. Wasekjen Bid Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi
: Willy Aditya, S.Fil, MDM
2. Wasekjen Bidang Internal & Kesekretariatan
: Dra NiningIndra Shaleh, MSi
3. Wasekjen Bidang Rencana Penelitian Pemgembangan
: DedyRamanta, SH
4. Wasekjen Bidang Eksternal
: Siar Anggretta Siagian, MA


Bendahara Umum
: Frankie Turtan
1. Wakil Bendahara Bidang Penggalangan Dana
: Guntur Santosa
2. Wakil Bendahara Bidang Pengelolaan Aset
: JoiceTriatman




BAB 3
PENUTUP

1.   Kesimpulan
         
            Partai NasDem sebagai partai baru yang hadir didalam perpolitikan Indonesia yang secara resmi lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Hukum dan HAM, yang berarti Partai NasDem berhak ikut dalam Pemilu 2014. Latar belakang kelahiran partai Nasdem yang diawali dengan proses pembentukan ormas Nasional Demokrat. Ormas Nasional Demokrat merupakan sebuah jawaban dari kejenuhan dari para pendiri Nasional Demokrat melihat situasi yang dipertontonkan oleh partai politik di senayan. Ada kasus korupsi, ada segala macam pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh para elit-elit politik, sehinga para pendiri Nasional Demokrat melihat bahwa parpol-parpol yang ada sudah tidak lagi dijalur yang benar. Namun mereka (para pendiri Nasional Demokrat)  tidak memandang bahwa parpol yang tidak sesuai dengan ideologinya bukan berarti semua kadernya ikut tidak benar, masih banyak kader-kader dari parpol-parpol yang ada memperjuangkan dan tetap pada jalur idiologi partai. Oleh sebab itu mereka (para pendiri Nasional Demokrat)  menginventarisir nama-nama tokoh politik, tokoh LSM, Akademisi, Agamawan dan kemudian tokoh perempuan yang masih punya concern terhadap kepentingan bangsa secara keseluruhan tidak atas kepentingan satu kelompok atau kepentingan individu tertentu jadi terbentuklah Ormas Nasional Demokrat.
      Walau pun baru partai ini bisa menjadi saingan yang berat buat partai lain yang di ketua oleh surya paloh. Yang memiliki visi dan misi ampir sama dengan partai-partai lainnya. Sama-sama ingin memperbaiki indonesia agar tetap selalu menjadi macan ASEAN.

2.      Kritik dan saran
Dengan makin banyak partai politik yang bersaing. Diharapkan agar masyarakat bisa memilih partai mana yang terbaik untuk memimpin Indonesia di masa ini dan masa yang akan datang.

                                                                                                    

Comments

Popular posts from this blog

Cara Cepat Mengerjakan Pengukuran Satuan Panjang Dan Berat

Makalah pengaruh islam terhadap politik dan pendidikan melayu

Makalah perkembangan melayu diJambi